Selasa, 17 Februari 2015

Keberhasilan Biorekayasa Ginjal Tikus Beri Harapan Regenerasi Organ Tubuh



Keberhasilan Biorekayasa Ginjal Tikus Beri Harapan Regenerasi Organ Tubuh

Para ilmuwan di Boston, Massachusetts, untuk pertama kalinya berhasil melakukan biorekayasa ginjal seekor tikus. Perkembangan ini diharapkan nantinya bermanfaat bagi pasien yang masuk daftar tunggu panjang untuk melakukan transplantasi organ tubuh. Di Amerika  setiap tahun diperkirakan 17.000 penderita penyakit ginjal tahap akhir dapat menerima organ cangkok untuk menyelamatkan jiwa mereka. Karena itu, kemajuan yang dicapai peneliti Harald Ott dan rekan-rekannya di Rumah Sakit Umum Massachusetts di Boston sangat menggembirakan, kata Stephen Badylak, perintis di bidang regenerasi organ di Universitas Pittsburgh di Pennsylvania. Hal ini berpotensi untuk mengatasi masalah kekurangan donor. Jika berhasil, ini bahkan lebih baik lagi. Para pasien yang menerima jenis organ yang telah direkayasa ini tidak perlu menerima immunosuppressant (zat penekan respon kekebalan tubuh).
Penelitian Dokter Badylak sendiri dalam bidang kedokteran regeneratif melibatkan pengembangan hati untuk ditransplantasi. Tim Dokter Ott menggunakan bahan pembersih untuk membersihkan ginjal tikus dari seluruh jaringan hidup, meninggalkan kerangka protein yang mempertahankan struktur pembuluh darah dan bagian-bagian lain organ tersebut. Para ilmuwan kemudian menanami kerangka tersebut dengan sel-sel manusia untuk pelapis pembuluh darah dan sel-sel ginjal dari tikus-tikus baru lahir. Organ tubuh dengan susunan baru itu kemudian ditempatkan di sebuah ruang inkubasi selama lima hari sambil menunggu jaringan organ baru itu tumbuh. Hasilnya, ginjal tikus yang mampu berfungsi. Meskipun ginjal tikus yang diregenerasi dalam kajian Ott dapat menghasilkan air seni, organ ini tidak berfungsi sebaik organ aslinya. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) yang berwenang mengatur obat-obat baru, peralatan dan prosedur medis, tidak berkomentar. Badan tersebut memiliki pedoman ketat yang menuntut data dari uji klinis sebelum memutuskan apakah akan menyetujui suatu prosedur.  Selain itu, ini adalah proses yang perlu waktu bertahun-tahun.

Sumber:

Tidak ada komentar: