Kamis, 03 Maret 2016

Apa Kabar Bioma



Sianida Si Pembunuh (Cukup 15 menit)

Menelan dosis tinggi Natrium Sianida dapat mengakibatkan kehilangan kesadaran secara tiba-tiba, disertai kejang dan kematian, umumnya dalam waktu 1-15 menit. Pada pertengahan Januari 2016, masyarakat dihebohkan dengan berita kematian seorang wanita bernama Wayan Mirna Salihin (27 tahun), setelah ia meminum es kopi Vietnam di salah satu café di Grand Indonesia. Berdasarkan hasil penyelidikan dan otopsi yang dilakukan pihak berwenang, diketahui adanya zat yang bersifat korosif menempel di bagian organ tubuh korban. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan bahwa sampel yang diminum korban mengandung zat yang diduga sianida.


Apa itu sianida?
Sianida atau Natrium Sianida (NaCN), merupakan bahan kimia berbentuk kristal kubus atau serbuk, granule, tidak berwarna hingga putih, berbau seperti  almond. Jika kering tidak berbau, tetapi jika menyerap air berbau sianida. Bahan kimia ini berakibat fatal bila terhirup atau tertelan. sianida menyerang semua jaringan sehingga tidak terjadi pertukaran oksigen atau disebut mengalami hipoksia yakni kekurangan oksigen dalam jaringan.
Dilansir dari Kompas.com, Spesialis Jantung RS Bunda, Dr. Dicky Armein Hanafy mengatakan,"Sianida merupakan racun paling mematikan yang merusak sistem saraf sentral dan sistem saraf otot." Sianida banyak digunakan sebagai insektisida dan mitisida, atau untuk fumigasi dan digunakan untuk mengekstraksi emas dan perak di pertambangan. Sianida dalam dosis rendah dapat ditemukan di alam dan berada di produk yang biasa kita temukan. Sianida juga dapat diproduksi oleh jamur, bakteri, dan ganggang. Bahan kimia ini juga mudah untuk terhirup. Ketika dilarutkan atau dibakar, ia melepaskan zat yang sangat beracun, yakni hidrogen gas sianida.
Beberapa gejala yang ditimbulkan oleh sianida diantaranya : rasa pedih dimata, kesulitan bernafas, aktifitas jantung terhambat. Tanda awal keracunan sianida yaitu, hiperpnea sementara, nyeri kepala, dispnea, kecemasan, perubahan perilaku seperti agitasi dan gelisah, berkeringat banyak, warna kulit kemerahan, tubuh terasa lemah dan vertigo juga dapat muncul. Ada beragam cara sianida masuk kedalam tubuh dan membahayakan diri antara lain; dengan menyentuh tanah yang mengandung sianida, minum air yang sudah terkontaminasi, melalui udara dengan merokok, atau bahkan dengan mengkonsumsi  makanan yang mengandung sianida.
               http://www.alodokter.com/ini-alasan-kenapa-sianida-bisa-membunuhmu


==============================================================================



5 HAL MENGENAI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
 
Pasar bebas Asia Tenggara atau yang lebih dikenal dengan sebutan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhirnya sudah diberlakukan. Artinya, baik para pekerja atau produk-produk asal negara-negara Asia Tenggara dapat bebas keluar masuk Indonesia, begitupun sebaliknya. Namun, apakah bangsa ini sudah siap bersaing dengan negara-negara tetangga?
Mau tidak mau persaingan sudah ada di depan mata, dan masyarakat Indonesia harus siap menghadapinya. Selain memperbaiki kualitas produk lokal, sumber daya manusia (SDM) tentu saja juga harus ditingkatkan kemampuannya. Ini adalah 5 hal tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang perlu kamu tahu.

PERTAMA
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) bukanlah sebuah rencana yang baru-baru ini dibuat, namun MEA ternyata sudah direncanakan sejak satu dekade lalu. Para pemimpin negara-negara ASEAN pun akhirnya memilih tahun 2015 sebagai awal dari diberlakukannya pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara.

 KEDUA
Satu hal yang paling banyak ditanyakan oleh orang-orang Indonesia, apakah keuntungan MEA untuk negara-negara yang tergabung didalamnya? Setidaknya ada 600 juta manusia yang tinggal di Asia Tenggara yang dapat meningkatkan kesejahteraannya karena lapangan kerja baru yang tersedia semakin banyak.

KETIGA
 Sebagian produk lokal telah mendapatkan tempat di negara-negara Asia Tenggara, jadi bukanlah hal yang sulit untuk menjual produk lokal kita. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Presiden Jokowi. “Seperti keripik sudah masuk ke Korea. Sarung masuk ke semua negara. Itulah contoh-contoh produk kita yang sedang bersaing. Syukur kripik kita masuk ke Korea. Saya takut keripik lain masuk ke Indonesia, makanya yang punya daya saing sebaiknya cobalah bersaing ke negara lain," jelas Jokowi seperti dikutip dari Liputan6.com.


KEEMPAT
 Indonesia memang masih perlu memperbaiki diri karena kita akan mengalami beberapa hambatan dalam menghadapi MEA, yakni mutu pendidikan dari tenaga kerja di Indonesia bisa dibilang masih sangat rendah. Faktanya hingga Febuari 2014, jumlah pekerja berpendidikan terakhir SMP atau dibawahnya tercatat sebanyak 76,4 juta orang atau sekitar 64 persen dari total 118 juta pekerja di Indonesia. Hambatan lainnya adalah ketersediaan dan kualitas infrastruktur yang kita miliki belumlah cukup, dan hal itu nantinya akan mempengaruhi kelancaran arus barang dan jasa yang terjadi di Indonesia.


KELIMA
Indonesia harus siap menghadapi serbuan produk-produk impor yang sepertinya sudah sangat diterima dengan baik oleh masyarakat di Tanah Air. Bukan hanya peningkatan kualitas SDM, pemerintah juga tentunya harus membuat sebuah strategi jitu dalam sektor industri dan infrastruktur dengan meningkatkan kualitas ekspor Indonesia ke negara lain dan memfasilitasi para eksportir agar lebih semangat dalam mengekspor produk-produknya. 




======================================================================================


 9 HEWAN YANG BISA MEMPREDIKSI DATANGNYA BENCATA ATAU WABAH PENYAKIT

 Datangnya bencana alam memang tidak terduga, baik itu gempa bumi, longsor, gunung meletus, tsunami, dan lain sebagainya. Begitu juga munculnya penyakit-penyakit baru yang semakin berkembang dan sulit ditemukan obatnya. Tetapi sejak zaman dahulu, hewan-hewan tertentu telah dapat memprediksi bencana alam, dan mendeteksi penyakit lebih baik, bahkan sekarang ilmu pengetahuan membuktikan banyak cerita zaman dahulu benar adanya. Pengamatan lebih dekat terhadap hewan, bisa membantu manusia untuk merencanakan lebih baik sebelum bencana datang, seperti yang dituliskan dalam jurnal Current Biology.
Lalu, binatang-binatang apa saja yang mampu mengetahui jika bencana akan datang?
Berikut adalah 9 binatang yang dipercaya ilmuwan bisa memprediksi penyakit atau bencana alam sebelum datang menghantam kita, yang dikutip dari Discovery news:


Anjing memiliki penciuman yang sangan tajam. Hewan yang satu ini kerap dijadikan sahabat polisi, dalam rangka mengetahui beragam ancaman dan kerap dilibatkan untuk mencari korban saat bencana alam. Selain itu, anjing juga mampu mencium kanker prostat dengan akurasi sebesar 98% dan telah diterbitkan dalam jurnal ilmiah.



 


Burung Warblers emas ini mampu memprediksi kapan akan datang badai, seperti yang terjadi saat tim ilmuwan dari Berkeley meneliti burung ini. Hal ini dibuktikan yaitu dalam waktu kurang dari 24 jam sebelum badai datang, burung ini akan meninggalkan rumahnya untuk menghindari badai.




 



Saat gempa bumi besar melanda Jepang, tim dari universitas Tsing Hua melakukan riset, bagaimana kucing berhasil menghindar sebelum gempa melanda. Bahkan enam hari sebelum datangnya gempa, kucing memperlihatkan perilaku yang tidak biasa dan menjadi lebih stres. Peneliti percaya bahwa pendengaran kucing yang mampu membuat mereka mengetahui adanya gempa.




 

Tim yang sama di Jepang juga mengetahui, jika sapi bisa memprediksi gempa. Hal ini dapat terlihat, dimana menurunnya produksi susu sapi dalam beberapa hari sebelum gempa.



 




Selain bermanfaat karena menghasilkan madu, lebah juga bisa memprediksi kapan hujan besar akan datang. Mereka akan berbondong-bondong pulang ke sarangnya sebelum itu terjadi.



 




Kumbang ini mampu memprediksi hawa panas yang akan menerjang, karena mereka sangat sensitif terhadap kelembapan udara di sekitarnya.



 



Hiu dipercaya merupakan pengejar badai. Mereka akan berkumpul di tempat di mana akan terjadi badai besar. Terutama jenis hiu macan, tubuh mereka sangat sensitif terhadap perubahan suhu air.




 





Serangga yang satu ini memang sering mengganggu, terutama saat membuka buah, mereka pasti akan mengerumuni buah tersebut. Tetapi siapa sangka, jika serangga kecil ini mampu memprediksi kanker dengan penciumannya. Namun, ilmuwan percaya mereka bisa memprediksi beberapa sel kanker, seperti kanker payudara dan tidak menutup kemungkinan, serangga ini juga dapat mendeteksi adanya kanker jenis lainnya.



 



Penciumannya yang tajam, membuat beruang grizzly mampu mencium manusia dalam jarak 18 mil. Dipadukan dengan sensor lain di dalam tubuhnya, mereka mampu memprediksi berbagai bencana, bahkan dipercaya mereka bisa mendeteksi kanker di tubuh manusia.

Selain kesembilan hewan di atas, masih banyak lagi hewan lainnya yang bisa memprediksi bencana alam dan mendeteksi penyakit, namun belum ada keterangan ilmiah atau penjelasan ilmiahnya. Seperti turunnya binatang dari gunung sebelum terjadi letusan, atau lele yang menghilang sebelum bencana longsor.



======================================================================================



"NYAMUK SUPER" CEGAH VIRUS ZIKA.
AKANKAH DIKEMBANGKAN DI INDONESIA?

Profesor asal Universitas Australia mengembangkan teknik yang dapat mencegah penyebaran virus Zika menggunakan nyamuk.




Nyamuk menjadi salah satu penyebab penyebaran virus Zika yang semakin meluas. Namun, baru-baru ini ilmuwan asal Australia mengembangkan “Nyamuk Super” yang diklaim justru dapat mencegah penyebaran virus Zika.
Dalam jurnal PLOS Pathogens, Profesor Cameron Simmons dari Universitas Melbourne, mengungkapkan sedang mengembangkan nyamuk Aedes aegypti yang bisa mengurangi resiko penyebaran sejumlah virus. Nyamuk-nyamuk ini dimasuki bakteri yang disebut Wolbachia. Wolbachia dipercaya dapat mengontrol virus-virus yang dibawa nyamuk.
Bakteri alami bernama Wolbachia sedang digunakan oleh satu tim peneliti untuk menginfeksi nyamuk. Menurut pakar genetika Universitas Kalifornia, Michael Turelli yang menyatakan bahwa bakteri itu tidak membunuh nyamuk tersebut, tetapi membuatnya kurang berbahaya. "Kalau kita memberi makan nyamuk dengan darah pasien rumah sakit yang menderita demam berdarah, nyamuk itu tidak akan menularkan demam berdarah," kata Turelli. Ketika seekor nyamuk menggigit penderita demam berdarah, virus demam berdarah memasuki usus serangga itu, mencetak atau memperbanyak dirinya, dan pergi ke kelenjar air ludah di mana virus itu siap menyebar ketika nyamuk melakukan gigitan berikutnya. Tidak jelas sebabnya, tetapi bakteri Wolbachia memperlambat atau menghentikan penyebaran virus demam berdarah ke kelenjar air ludah. Dan Turelli mengatakan, ini tampaknya juga terjadi pada virus Zika. "Penularan Zika dihambat oleh bakteri Wolbachia," ujarnya.





Gambar Wolbachia
Seperti dilansir dari Dailymail, teknik ini kabarnya akan dicoba di sejumlah negara seperti Indonesia, Vietnam dan negara-negara di Amerika Latin. Diharapkan, penemuan ini bisa benar-benar mencegah penyebaran virus Zika.
Sumber: m.wowkeren.com/berita/tampil/00101998.html