Sabtu, 18 Mei 2013

pelatuk


Burung pelatuk

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan    : Animalia
Filum          : Chordata
Kelas         : Aves
Ordo         : Piciformes
Famili        : Picidae
Genus        : Dendrocopus
Spesies      : Dendrocopus analis
Vigors, 1825


Deskripsi:

Dendrocopus analis
Pelatuk ialah burung dari ordo Piciformes. Ditemukan di seluruh dunia dan termasuk sejumlah spesies, biasanya berjumlah 218 (termasuk Pelatuk paruh gading).

Beberapa burung pelatuk dalam ordo Piciformes memiliki kaki zigodaktil, dengan 2 jari kaki mengarah ke depan, dan 2 lainnya ke belakang. Kaki-kaki itu, meski beradaptasi untuk berpegangan di permukaan vertikal, bisa digunakan untuk menggenggam atau bertengger. Beberapa spesies hanya memiliki 3 jari kaki. Lidah panjang yang ditemukan pada beberapa burung pelatuk dapat dijulurkan keluar untuk menangkap serangga.

Burung pelatuk mendapatkan namanya dari kebiasaan beberapa speiesnya menyadap dan mematuk batang pohon dengan paruhnya. Ini adalah alat komunikasi kepemilikan daerah melalui sinyal kepada saingan-saingannya, dan cara mencari dan menemukan larva serangga di bawah kulit kayu atau terowongan berliku nan panjang di pohon.

Mula-mula, burung pelatuk mencari terowongan dengan menyadap batang. Begitu terowongan itu ditemukan, burung pelatuk memahat kayu sampai menciptakan pembukaan ke terowongan. Lalu menjulurkan lidahnya ke terowongan untuk mencoba mencari tempayak. Lidah burung pelatuk panjang dan berujung kait. Dengan lidahnya burung pelatuk menusuk tempayak dan menariknya keluar batang.
Burung pelatuk juga menggunakan paruhnya untuk membuat lubang yang lebih besar sebagai sarangnya sekitar 15-45 cm (6-18 inchi) di bawah permukaan yang dibuka. Sarang-sarang itu hanya dilapisi dengan keping-keping kayu dan menyimpan 2-8 telur putih yang dikeluarkan betinanya. Karena di luar jangkauan penglihatan, sarang ini tidak terlihat pemangsa dan telurnya tidak perlu dikamuflase. Rongga yang dibuat oleh burung pelatuk juga digunakan kembali sebagai sarang oleh burung-burung lain, seperti beberapa bebek dan burung hantu, dan mamalia, seperti tupai pohon.

Pada Februari 2005 ilmuwan Kanada Dr. Louis Lefebvre mengumumkan cara mengukur IQ hewan dalam hal inovasi mereka dalam kebiasaan memberi makan. Burung pelatuk tercatat di antara burung paling cerdas menurut skala ini. Burung pelatuk dapat mematuk hingga dua puluh kali tiap detik.
Sumber: Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas





Nama Anggota angkatan Dendrocopus analis
Kelas A
NO.
NAMA
NIM
1
Ni Luh Rin Rianthini
1113041022
2
A. A. Gede Puja Wiguna
1113041023
3
Ni Wayan Sri Santika Dewi
1113041024
4
Ni Luh Putu Widya Dharmayanthi
1113041025
5
Putu Bagus Hendra Sukmana
1113041026
6
Ni Nyoman Sri Rasthiti
1113041028
7
Gede Yudha Alit Pratama
1113041029
8
Luh Made Sukma Dwityarini
1113041030
9
Ni Putu Ratih Widiasari
1113041031
10
Made Dwipayana
1113041032
11
I Made Surya Hermawan
1113041034
12
Ni Luh Putu Cariastini
1113041035
13
Firda Alani Fitri
1113041036
14
I Putu Ivan Karya Wiguna
1113041039
15
Ni Nyoman Yuli Adelina
1113041040
16
I Made Sudarman Utama
1113041041
17
Ni Putu Sri Indra Dewi
1113041042
18
Putu Novi Kurniawati
1113041045
19
Virginia Suvranita
1113041046

Kelas B
NO.
NAMA
NIM
1
Ni Komang Tirta Pratiwi
1113041001
2
Ni Putu Siska Ayu Safitri
1113041002
3
Anita Dea Prafikti
1113041003
4
Putu Fransiska Yudi Pradana
1113041004
5
I Wayan Pendi Haristantya N.
1113041005
6
I Gusti Lanang Agung Adiprana
1113041006
7
Desak Ayu Putu Agustini
1113041007
8
I Made Kurnia Adi Saputra
1113041008
9
I Wayan Suparyanta
1113041009
10
Gede Yudi Mulya Pratama
1113041010
11
Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti
1113041011
12
Kadek Meitasari
1113041012
13
Ni Wayan Rika Puspita
1113041013
14
Ni Luh Yuni Merawati
1113041014
15
Putu Wira Adi Sanjaya
1113041015
16
Putu Ayu Wulandari
1113041016
17
Komang Wina Ratna Sari
1113041017
18
I Kadek Hartawan
1113041019
19
Ayu Seoulina
1113041020
20
I Made Arimbawa
1113041021
21
Luh Kompyang Sukewati
1113041044
22
Ni Nyoman Lestari
1113044001
 HMJ Pendidikan Biologi Undiksha
  ICT team 2013



Tidak ada komentar: