Burung pelatuk
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Piciformes
Famili : Picidae
Genus : Dendrocopus
Spesies : Dendrocopus analis
Vigors, 1825
Deskripsi:
Dendrocopus analis |
Beberapa burung pelatuk dalam ordo Piciformes memiliki kaki zigodaktil, dengan 2 jari kaki mengarah ke depan, dan 2 lainnya ke belakang. Kaki-kaki itu, meski beradaptasi untuk berpegangan di permukaan vertikal, bisa digunakan untuk menggenggam atau bertengger. Beberapa spesies hanya memiliki 3 jari kaki. Lidah panjang yang ditemukan pada beberapa burung pelatuk dapat dijulurkan keluar untuk menangkap serangga.
Burung pelatuk mendapatkan namanya dari kebiasaan beberapa speiesnya menyadap dan mematuk batang pohon dengan paruhnya. Ini adalah alat komunikasi kepemilikan daerah melalui sinyal kepada saingan-saingannya, dan cara mencari dan menemukan larva serangga di bawah kulit kayu atau terowongan berliku nan panjang di pohon.
Mula-mula, burung pelatuk mencari terowongan dengan menyadap batang. Begitu terowongan itu ditemukan, burung pelatuk memahat kayu sampai menciptakan pembukaan ke terowongan. Lalu menjulurkan lidahnya ke terowongan untuk mencoba mencari tempayak. Lidah burung pelatuk panjang dan berujung kait. Dengan lidahnya burung pelatuk menusuk tempayak dan menariknya keluar batang.
Burung pelatuk juga menggunakan paruhnya untuk membuat lubang yang lebih besar sebagai sarangnya sekitar 15-45 cm (6-18 inchi) di bawah permukaan yang dibuka. Sarang-sarang itu hanya dilapisi dengan keping-keping kayu dan menyimpan 2-8 telur putih yang dikeluarkan betinanya. Karena di luar jangkauan penglihatan, sarang ini tidak terlihat pemangsa dan telurnya tidak perlu dikamuflase. Rongga yang dibuat oleh burung pelatuk juga digunakan kembali sebagai sarang oleh burung-burung lain, seperti beberapa bebek dan burung hantu, dan mamalia, seperti tupai pohon.
Pada Februari 2005 ilmuwan Kanada Dr. Louis Lefebvre mengumumkan cara mengukur IQ hewan dalam hal inovasi mereka dalam kebiasaan memberi makan. Burung pelatuk tercatat di antara burung paling cerdas menurut skala ini. Burung pelatuk dapat mematuk hingga dua puluh kali tiap detik.
Sumber: Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Nama Anggota angkatan Dendrocopus analis
Kelas A
NO.
|
NAMA
|
NIM
|
1
|
Ni Luh Rin Rianthini
|
1113041022
|
2
|
A. A. Gede Puja Wiguna
|
1113041023
|
3
|
Ni Wayan Sri Santika
Dewi
|
1113041024
|
4
|
Ni Luh Putu Widya
Dharmayanthi
|
1113041025
|
5
|
Putu Bagus Hendra
Sukmana
|
1113041026
|
6
|
Ni Nyoman Sri Rasthiti
|
1113041028
|
7
|
Gede Yudha Alit
Pratama
|
1113041029
|
8
|
Luh Made Sukma
Dwityarini
|
1113041030
|
9
|
Ni Putu Ratih
Widiasari
|
1113041031
|
10
|
Made Dwipayana
|
1113041032
|
11
|
I Made Surya Hermawan
|
1113041034
|
12
|
Ni Luh Putu Cariastini
|
1113041035
|
13
|
Firda Alani Fitri
|
1113041036
|
14
|
I Putu Ivan Karya
Wiguna
|
1113041039
|
15
|
Ni Nyoman Yuli Adelina
|
1113041040
|
16
|
I Made Sudarman Utama
|
1113041041
|
17
|
Ni Putu Sri Indra Dewi
|
1113041042
|
18
|
Putu Novi Kurniawati
|
1113041045
|
19
|
Virginia Suvranita
|
1113041046
|
Kelas B
NO.
|
NAMA
|
NIM
|
1
|
Ni Komang Tirta
Pratiwi
|
1113041001
|
2
|
Ni Putu Siska Ayu
Safitri
|
1113041002
|
3
|
Anita Dea Prafikti
|
1113041003
|
4
|
Putu Fransiska Yudi
Pradana
|
1113041004
|
5
|
I Wayan Pendi
Haristantya N.
|
1113041005
|
6
|
I Gusti Lanang Agung
Adiprana
|
1113041006
|
7
|
Desak Ayu Putu
Agustini
|
1113041007
|
8
|
I Made Kurnia Adi
Saputra
|
1113041008
|
9
|
I Wayan Suparyanta
|
1113041009
|
10
|
Gede Yudi Mulya
Pratama
|
1113041010
|
11
|
Ajeng Istyorini
Asmoning Dewanti
|
1113041011
|
12
|
Kadek Meitasari
|
1113041012
|
13
|
Ni Wayan Rika Puspita
|
1113041013
|
14
|
Ni Luh Yuni Merawati
|
1113041014
|
15
|
Putu Wira Adi Sanjaya
|
1113041015
|
16
|
Putu Ayu Wulandari
|
1113041016
|
17
|
Komang Wina Ratna Sari
|
1113041017
|
18
|
I Kadek Hartawan
|
1113041019
|
19
|
Ayu Seoulina
|
1113041020
|
20
|
I Made Arimbawa
|
1113041021
|
21
|
Luh Kompyang Sukewati
|
1113041044
|
22
|
Ni Nyoman Lestari
|
1113044001
|
HMJ Pendidikan Biologi Undiksha
ICT team 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar