Hujan adalah sebuah presipitasi berwujud cairan, berbeda dengan presipitasi non-cair seperti salju, batu es dan slit. Hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui suhu di atas titik leleh es di dekat dan di atas permukaan Bumi. Di Bumi, hujan adalah proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di daratan. Dua proses yang mungkin terjadi bersamaan dapat mendorong udara semakin jenuh menjelang hujan, yaitu pendinginan udara atau penambahan uap air ke udara. Virga adalah presipitasi yang jatuh ke Bumi namun menguap sebelum mencapai daratan; inilah satu cara penjenuhan udara. Presipitasi terbentuk melalui tabrakan antara butir air atau kristal es dengan awan. Butir hujan memilik ukuran yang beragam mulai dari pepat, mirip panekuk (butir besar), hingga bola kecil (butir kecil).
Memasuki musim hujan seperti sekarang ini, kita semua pasti disuguhi bau khas tanah basah selepas hujan di awal musim yang enak & ngangenin. Penasaran kan kenapa bisa ada bau khas tanah selepas hujan? Bukan sulap bukan sihir, makanya simak terus yaaa..
Jadi bau tanah saat awal musim hujan itu berasal dari Geosmin yang merupakan senyawa organik yang diproduksi oleh beberapa mikroba yang meliputi Cyanobacteria (alga hijau-biru) dan Actinobacteria (khususnya Streptomyces). Hidung manusia sangat peka terhadap geosmin dan terdeteksi pada konsentrasi kurang dari 5 bagian per triliun. Senyawa tersebut dilepaskan ketika mikroba tersebut mati.
Komunitas pemasok air mempercayai bahwa secara periodik rasa air menjadi lebih buruk ketika terjadi penurunan tajam terhadap populasi mikroba yang telah disebutkan tadi. Pada kondisi asam, geosmin terdekomposisi menjadi substansi yang tidak terlalu bau. Geosmin juga menyebabkan bau lumpur pada ikan perairan dalam. Cyanobacteria memproduksi geosmin dan 2-methylisoborneol, yang terkonsentrasi pada kulit dan lapisan otot gelap ikan. Oleh karena itu, untuk menghilangkan bau lumpur pada ikan dapat ditambahkan asam seperti cuka untuk memecah senyawa geosmin, penyebab adanya bau lumpur (ternyata cara memasak ikan pun ada penelitian ilmiahnya ya? Hehe..).
Molekul kecil yang dikenal sebagai geosmin dan 2-methylisoborneol (MIB) sebagai sumber bau tanah sebagian besar diproduksi oleh bakteri dengan genus Streptomyces. Perlu diketahui bahwa sebagian besar anti biotik yang kita gunakan selama ini sebagian besar juga diproduksi streptomycetes.
Karakter bau dari tanah pertama kalinya diteliti Berthelot pada tahun1891. Pada tahun 1965 struktur senyawa geosmin ditemukan oleh Gerber. Tidak sampai tahun 1981, pathway untuk biosintesis senyawa ini ditemukan oleh Prof. Bentley dan Prof. David E Cane menemukan penelitian dasar isotop labelling bahwa geosmin terdegradasi menjadi sesquiterpene dan 2-methylisoborneol menjadi monoterpen termetilasi.
Hal penting dari geosmin ini adalah bahwa sistem pernafasan manusia dapat mendeteksi keberadaan senyawa ini meski dengan konsentrasi yang sangat sedikit (sekali). Ini menjadi menarik karena dengan adanya senyawa ini seekor unta dapat terus bertahan hidup. Unta berpunuk dua mampu menemukan air sejauh lebih dari 5 mil. Streptomyces memberi tanda berupa bau yang diterbangkan oleh angin dan ditangkap oleh hidung unta yang peka (keren ya bakteri yang super kecil mungil bisa jadi penunjuk jalan menuju air..)
sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Hujan
http://ufiunik.blogspot.com/2011/10/...n-geosmin.html
http://www.kaskus.co.id/thread/5195e7cd6212435828000004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar