Sianida Si Pembunuh (Cukup 15 menit)
Menelan dosis tinggi Natrium Sianida dapat
mengakibatkan kehilangan kesadaran secara tiba-tiba, disertai kejang dan
kematian, umumnya dalam waktu 1-15 menit. Pada pertengahan Januari 2016, masyarakat dihebohkan dengan berita kematian
seorang wanita bernama Wayan Mirna Salihin (27 tahun), setelah ia meminum es
kopi Vietnam di salah satu café di Grand Indonesia. Berdasarkan hasil
penyelidikan dan otopsi yang dilakukan pihak berwenang, diketahui adanya zat
yang bersifat korosif menempel di bagian organ tubuh korban. Direktur Reserse
Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan bahwa
sampel yang diminum korban mengandung zat yang diduga sianida.
Apa itu sianida?
Sianida atau Natrium Sianida (NaCN), merupakan bahan kimia berbentuk
kristal kubus atau serbuk, granule, tidak berwarna hingga putih, berbau
seperti almond. Jika
kering tidak berbau, tetapi jika menyerap air berbau sianida. Bahan kimia ini
berakibat fatal bila terhirup atau tertelan. sianida menyerang semua jaringan
sehingga tidak terjadi pertukaran oksigen atau disebut mengalami hipoksia yakni
kekurangan oksigen dalam jaringan.
Dilansir dari Kompas.com, Spesialis Jantung RS Bunda, Dr. Dicky Armein Hanafy
mengatakan,"Sianida merupakan racun paling mematikan yang merusak sistem
saraf sentral dan sistem saraf otot." Sianida banyak digunakan sebagai
insektisida dan mitisida, atau untuk fumigasi dan digunakan untuk mengekstraksi
emas dan perak di pertambangan. Sianida dalam dosis rendah dapat ditemukan di
alam dan berada di produk yang biasa kita temukan. Sianida juga dapat
diproduksi oleh jamur, bakteri, dan ganggang. Bahan kimia ini juga mudah untuk
terhirup. Ketika dilarutkan atau dibakar, ia melepaskan zat yang sangat
beracun, yakni hidrogen gas sianida.
Beberapa gejala yang ditimbulkan oleh sianida diantaranya : rasa pedih
dimata, kesulitan bernafas, aktifitas jantung terhambat. Tanda awal keracunan
sianida yaitu, hiperpnea sementara, nyeri kepala, dispnea, kecemasan, perubahan
perilaku seperti agitasi dan gelisah, berkeringat banyak, warna kulit
kemerahan, tubuh terasa lemah dan vertigo juga dapat muncul. Ada beragam cara
sianida masuk kedalam tubuh dan membahayakan diri antara lain; dengan menyentuh
tanah yang mengandung sianida, minum air yang sudah terkontaminasi, melalui
udara dengan merokok, atau bahkan dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung sianida.
http://www.alodokter.com/ini-alasan-kenapa-sianida-bisa-membunuhmu
==============================================================================
5 HAL MENGENAI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
PERTAMA
KEEMPAT
==============================================================================
5 HAL MENGENAI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
Pasar bebas Asia Tenggara atau yang lebih dikenal
dengan sebutan Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) akhirnya sudah diberlakukan. Artinya, baik para pekerja atau produk-produk asal
negara-negara Asia Tenggara dapat bebas keluar masuk Indonesia, begitupun
sebaliknya. Namun, apakah bangsa ini sudah siap bersaing dengan negara-negara
tetangga?
Mau tidak
mau persaingan sudah ada di depan mata, dan masyarakat Indonesia harus siap
menghadapinya. Selain memperbaiki kualitas produk lokal, sumber daya manusia
(SDM) tentu saja juga harus ditingkatkan kemampuannya. Ini adalah 5 hal
tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang perlu kamu tahu.
Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) bukanlah sebuah rencana yang baru-baru ini dibuat, namun MEA
ternyata sudah direncanakan sejak satu dekade lalu. Para pemimpin negara-negara
ASEAN pun akhirnya memilih tahun 2015 sebagai awal dari diberlakukannya pasar
tunggal di kawasan Asia Tenggara.
KEDUA
Satu
hal yang paling banyak ditanyakan oleh orang-orang Indonesia, apakah keuntungan
MEA untuk negara-negara yang tergabung didalamnya? Setidaknya ada 600 juta
manusia yang tinggal di Asia Tenggara yang dapat meningkatkan kesejahteraannya
karena lapangan kerja baru yang tersedia semakin banyak.
KETIGA
Sebagian produk
lokal telah mendapatkan tempat di negara-negara Asia Tenggara, jadi bukanlah
hal yang sulit untuk menjual produk lokal kita. Hal tersebut juga diungkapkan
oleh Presiden Jokowi. “Seperti keripik sudah masuk ke Korea. Sarung masuk ke
semua negara. Itulah contoh-contoh produk kita yang sedang bersaing. Syukur
kripik kita masuk ke Korea. Saya takut keripik lain masuk ke Indonesia, makanya
yang punya daya saing sebaiknya cobalah bersaing ke negara lain," jelas
Jokowi seperti dikutip dari Liputan6.com.
Indonesia memang masih perlu
memperbaiki diri karena kita akan mengalami beberapa hambatan dalam menghadapi
MEA, yakni mutu pendidikan dari tenaga kerja di Indonesia bisa dibilang masih
sangat rendah. Faktanya hingga Febuari 2014, jumlah pekerja berpendidikan terakhir
SMP atau dibawahnya tercatat sebanyak 76,4 juta orang atau sekitar 64 persen
dari total 118 juta pekerja di Indonesia. Hambatan lainnya adalah ketersediaan
dan kualitas infrastruktur yang kita miliki belumlah cukup, dan hal itu
nantinya akan mempengaruhi kelancaran arus barang dan jasa yang terjadi di
Indonesia.
KELIMA
Indonesia harus siap menghadapi serbuan
produk-produk impor yang sepertinya sudah sangat diterima dengan baik oleh
masyarakat di Tanah Air. Bukan hanya peningkatan kualitas SDM, pemerintah juga
tentunya harus membuat sebuah strategi jitu dalam sektor industri dan
infrastruktur dengan meningkatkan kualitas ekspor Indonesia ke negara lain dan
memfasilitasi para eksportir agar lebih semangat dalam mengekspor
produk-produknya.
======================================================================================
9 HEWAN YANG BISA MEMPREDIKSI DATANGNYA BENCATA ATAU WABAH PENYAKIT
Datangnya bencana alam memang
tidak terduga, baik itu gempa bumi, longsor, gunung meletus, tsunami, dan lain
sebagainya. Begitu juga munculnya penyakit-penyakit baru yang semakin
berkembang dan sulit ditemukan obatnya. Tetapi sejak zaman dahulu, hewan-hewan
tertentu telah dapat memprediksi bencana alam, dan mendeteksi penyakit lebih
baik, bahkan sekarang ilmu pengetahuan membuktikan banyak cerita zaman dahulu
benar adanya. Pengamatan lebih dekat terhadap hewan, bisa
membantu manusia untuk merencanakan lebih baik sebelum bencana datang, seperti
yang dituliskan dalam jurnal Current Biology.
Lalu,
binatang-binatang apa saja yang mampu mengetahui jika bencana akan datang?
Berikut adalah 9 binatang yang dipercaya ilmuwan bisa memprediksi penyakit atau bencana alam sebelum datang menghantam kita, yang dikutip dari Discovery news:
Berikut adalah 9 binatang yang dipercaya ilmuwan bisa memprediksi penyakit atau bencana alam sebelum datang menghantam kita, yang dikutip dari Discovery news:
Anjing
memiliki penciuman yang sangan tajam. Hewan yang satu ini kerap dijadikan
sahabat polisi, dalam rangka mengetahui beragam ancaman dan kerap dilibatkan
untuk mencari korban saat bencana alam. Selain itu, anjing juga mampu mencium
kanker prostat dengan akurasi sebesar 98% dan telah diterbitkan dalam jurnal
ilmiah.
Burung Warblers emas ini mampu memprediksi kapan akan datang badai, seperti yang terjadi saat tim
ilmuwan dari Berkeley meneliti burung ini. Hal ini dibuktikan yaitu dalam waktu
kurang dari 24 jam sebelum badai datang, burung ini akan meninggalkan rumahnya
untuk menghindari badai.
Saat
gempa bumi besar melanda Jepang, tim dari universitas Tsing Hua melakukan riset,
bagaimana kucing berhasil menghindar sebelum gempa melanda. Bahkan enam hari
sebelum datangnya gempa, kucing memperlihatkan perilaku yang tidak biasa dan
menjadi lebih stres. Peneliti percaya bahwa pendengaran kucing yang mampu membuat
mereka mengetahui adanya gempa.
Tim yang sama
di Jepang juga mengetahui, jika sapi bisa memprediksi gempa. Hal ini dapat
terlihat, dimana menurunnya produksi susu sapi dalam beberapa hari sebelum
gempa.
Selain
bermanfaat karena menghasilkan madu, lebah juga bisa memprediksi kapan hujan
besar akan datang. Mereka akan
berbondong-bondong pulang ke sarangnya sebelum itu terjadi.
Kumbang
ini mampu memprediksi hawa panas yang akan menerjang, karena mereka sangat
sensitif terhadap kelembapan udara di sekitarnya.
Hiu dipercaya
merupakan pengejar badai. Mereka akan berkumpul di tempat di mana akan terjadi
badai besar. Terutama jenis hiu macan,
tubuh mereka sangat sensitif terhadap perubahan suhu air.
Serangga
yang satu ini memang sering mengganggu, terutama saat membuka buah, mereka pasti
akan mengerumuni buah tersebut. Tetapi siapa sangka, jika serangga kecil ini
mampu memprediksi kanker dengan penciumannya. Namun, ilmuwan percaya mereka
bisa memprediksi beberapa sel kanker, seperti kanker payudara dan tidak menutup
kemungkinan, serangga ini juga dapat mendeteksi adanya kanker jenis lainnya.
Penciumannya
yang tajam, membuat beruang grizzly mampu mencium manusia dalam jarak 18 mil.
Dipadukan dengan sensor lain di dalam tubuhnya, mereka mampu memprediksi
berbagai bencana, bahkan dipercaya mereka bisa mendeteksi kanker di tubuh
manusia.
Selain
kesembilan hewan di atas, masih banyak lagi hewan lainnya yang bisa memprediksi
bencana alam dan mendeteksi penyakit, namun belum ada keterangan ilmiah atau
penjelasan ilmiahnya. Seperti turunnya binatang dari gunung sebelum terjadi letusan,
atau lele yang menghilang sebelum bencana longsor.
======================================================================================
"NYAMUK SUPER" CEGAH VIRUS ZIKA.
AKANKAH DIKEMBANGKAN DI INDONESIA?
Profesor asal
Universitas Australia mengembangkan teknik yang dapat mencegah penyebaran virus
Zika menggunakan nyamuk.
Nyamuk menjadi salah satu penyebab
penyebaran virus Zika yang semakin meluas. Namun, baru-baru ini ilmuwan asal
Australia mengembangkan “Nyamuk Super” yang diklaim justru dapat mencegah
penyebaran virus Zika.
Dalam jurnal PLOS Pathogens, Profesor
Cameron Simmons dari Universitas Melbourne, mengungkapkan sedang mengembangkan
nyamuk Aedes aegypti yang bisa mengurangi resiko penyebaran sejumlah
virus. Nyamuk-nyamuk ini dimasuki bakteri yang disebut Wolbachia. Wolbachia
dipercaya dapat mengontrol virus-virus yang dibawa nyamuk.
Bakteri alami bernama Wolbachia sedang digunakan oleh satu tim
peneliti untuk menginfeksi nyamuk. Menurut pakar genetika Universitas
Kalifornia, Michael Turelli yang menyatakan bahwa bakteri itu tidak membunuh
nyamuk tersebut, tetapi membuatnya kurang berbahaya. "Kalau kita memberi
makan nyamuk dengan darah pasien rumah sakit yang menderita demam berdarah,
nyamuk itu tidak akan menularkan demam berdarah," kata Turelli. Ketika
seekor nyamuk menggigit penderita demam berdarah, virus demam berdarah memasuki
usus serangga itu, mencetak atau memperbanyak dirinya, dan pergi ke kelenjar
air ludah di mana virus itu siap menyebar ketika nyamuk melakukan gigitan
berikutnya. Tidak jelas sebabnya, tetapi bakteri Wolbachia memperlambat
atau menghentikan penyebaran virus demam berdarah ke kelenjar air ludah. Dan Turelli mengatakan, ini tampaknya juga terjadi
pada virus Zika. "Penularan Zika dihambat oleh bakteri Wolbachia,"
ujarnya.
Gambar Wolbachia
Seperti dilansir dari Dailymail,
teknik ini kabarnya akan dicoba di sejumlah negara seperti Indonesia, Vietnam
dan negara-negara di Amerika Latin. Diharapkan, penemuan ini bisa benar-benar
mencegah penyebaran virus Zika.
Sumber: m.wowkeren.com/berita/tampil/00101998.html